Rabu, 21 Oktober 2009

Galaksi

Galaksi merupakan sekumpulan bermiliar-miliar bintang dan debu-gas antarbintang yang terikat oleh gaya gravitasi. Galaksi bagaikan sebuah pulau terang di lautan luas tak berhingga yang disebut Alam Semesta. diperkirakan bahwa Alam Semesta mengandung 100 miliar galaksi yang masing-masing rata-rata terdapat 100 miliar bintang. Galaksi katai hanya mengandung hanya beberapa miliar, sedangkan galaksi raksasa terdiri dari ribuan miliar bintang. Diameter galaksi merentang dari 3.000 sampai dengan 500.000 tahun cahaya.

Kelahiran Galaksi
Sekitar dua miliar tahun setelah Ledakan Besar, galaksi terbentuk dari awan gas yang berhamburan dan materi primordial.

Ragam Bentuk dan Ukuran Galaksi
Pada tahun 1925, astronom Edwin Hubble menyusun pengklasifikasian galaksi yang masih terpakai hingga sekarang. Berdasarkan bentuknya galaksi dikelompokkan menjadi tiga-elips, spiral, dan tidak beraturan-kemudian ditambahkan keempat, lentikular. Sekitar 60% galaksi teramati berbentuk spiral, 20% lentikular, 15% elips, dan 3%-5% tidak beraturan.

Jumat, 16 Oktober 2009

AWAN DI DALAM AL-QURÁN


Para ahli sains telah mempelajari berbagai macam awan dan mengerti bahwa awan yang menimbulkan hujan (awan hujan) dibentuk menurut sistem yang tertentu dan melalui tahapan-tahapan yang tertentu pula yang terhubung dengan model angin dan mendung yang tetap.
Salah satu dari awan yang menimbulkan hujan adalah yang disebut dengan 'awan cumulonimbus' yang berhubungan dengan badai guruh. Ahli meteor (meteorologis) telah mempelajari bagaimana awan cumulonimbus terbentuk dan bagaimana awan ini menghasilkan hujan, hujan es dan kilat. Mereka menemukan bahwa awan cumulonimbus pergi melalui beberapa tahap berikut untuk menghasilkan hujan:
1) Awan didorong oleh angin: Awan cumulonimbus mulai terbentuk ketika angin mendorong beberapa bagian kecil dari awan (kumulus) menuju daerah di mana awan-awan berkumpul.
2) Penggabungan: Kemudian awan yang kecil bergabung bersama membentuk awan yang lebih besar.
3) Penumpukan: Ketika awan yang kecil bergabung bersama, ??updraft?? di dalam awan yang lebih besar meningkat. ??Updraft?? yang dekat dengan pusat awan lebih kuat dari pada updraft yang ada di tepi. Updraft ini menyebabkan tubuh awan berkembang secara vertikal (ke atas), maka awan-awan bertumpuk-tumpuk. Perkembangan secara vertikal ini menyebabkan tubuh awan merentang kepada daerah-daerah yang lebih dingin dari atmosfer di mana tetesan hujan dan butiran es terbentuk dan mulai berkembang makin besar. Ketika tetesan air dan butiran es ini menjadi beban yang sangat berat bagi updraft, mereka mulai jatuh dari awan sebagai hujan, butiran es, dan sebagainya.
Allah berfirman dalam Al-Quran:
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya.Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.
(Quran 24:43)

Tujuan dan Nilai Pembelajaran Geografi