Kamis, 28 Januari 2010

BINTANG

Matahari dengan sembilan planet yang mengelilinginya, hanyalah merupakan satu dari miliaran bintang di alam semesta. Meskipun hanya sebagian kecil alam semesta yang kita lihat di langit, pada kenyataannya terdapat ratusan miliar bintang lainnya, besar dan kecil, yang sedang lahir ataupun mati, hidup dan matinya ditentukan oleh massanya.

Asal-Usul Bintang
Setiap tahun, bintang-bintang terbentuk di dalam nebula yang sekaligus merupakan bahan bakarnya. Melalui reaksi nuklir yang luar biasa, bintang mengonsumsi miliaran ton bahan bakar setiap detik. Cadangan hidrogen matahari sangat besar-sekitar 2.000 miliar ton-sehingga reaksi nuklir yang telah terjadi sejak 5 miliar tahun yang lalu tetap berlanjut selama itu juga.


Kelahiran Bintang
 Bintang terlahir di dalam awan hidrogen dan debu yang sangat besar yang disebut nebula
 Ledakan sebuah atatu beberapa bintang di sekitarnya memengaruhi Nebula, dan gravitasi mulai memegang peran
 Awan lambat laun berkontraksi di bawah pengaruh gravitasi, dan materi akan menggumpal secara alami.
 Awan mulai berotasi dan temperaturnya meningkat. Embrio bintang (protostar) terbentuk. Tak lama kemudian, reaksi nuklir terjadi.
 Protostar kemudian menjadi sebuah bintang yang akan bersinar sampai seluruh cadangan hidrogen yang dimilikinya berubah menjadi helium.

Reaksi Nuklir di Inti Bintang
Tekanan di dalam bintang dapat menghasilkan temperatur hingga 15 miliar derajat, seperti di Matahari. Dengan kondisi ini, inti hidrogen (proton) Q akan bergabung untuk membentuk inti hidrogen berat (deuteron) (2). Inti berat tersebut kemudian akan bergabung dengan proton lainnya (3). Untuk membentuk inti helium ringan (4). Akhirnya, dua inti helium ringan akan bergabung untuk membentuk helium biasa T, yang terdiri dari dua proton dan dua netron. Pada setiap tahap, energi dipancarkan dalam bentuk cahaya (foton) (6).

Klasifikasi Bintang
Di awal abad 20, dua astronom, E. Hertsprung dan H.N. Russel, menyususn diagram yang menunjukkan hubungan antara luminositas bintang, massa, dan temperatur. Pada tabel tersebut, sebagian besar bintang membentuk pita diagonal yang disebut “deret utama”. Bintang-bintang ini dalam tahap “dewasa” –periode di mana hidrogen bergabung menjadi helium. Adapun yang berada di luar pita adalah bintang yang baru lahir atau menuju kematian; 95% bintang yang teramati berada di deret utama.

Ukuran Bintang
Maharaksasa Betelgeuse 1.000 kali lebih besar dari matahari kita, yang merupakan bintang katai. Namun katai putih 100 kali lebih kecil dari matahari dan bintang netron 100.000 kali lebih kecil.

Kehidupan Bintang Kecil (Bintang massa rendah)
Meskipun tampak tidak berubah, bintang mengalami sejumlah perubahan yang nyata. Kehidupan bintang – baik kelahiran maupun kematian – ditentukan oleh massanya. Matahari, bintang berukuran sedang, memerlukan 10 miliar tahun untuk mengubah hidrogen menjadi helium, dan mengakhiri hidupnya sebagai katai putih. Bintang yang lebih kecil memerlukan waktu puluhan hingga ratusan miliar tahun untuk menghabiskan bahan bakarnya sebelum kematiannya.

Hidup dan Mati Bintang Kecil
Bintang dilahirkan dari awan hidrogen dan debu yang disebut nebula (1).sedikit demi sedikit awan mulai berkontraksi; peningkatan tekanan mengakibatkan temperatur naik. Sebuah protostar (2) terbentuk dan memerlukan waktu hingga 10 miliar tahun untuk menjadi sebuah bintang. Jika protostar tidak memiliki cukup massa untuk membangkitkan reaksi nuklir, ia akan menjadi katai coklat(3). Protostar dengan massa yang cukup akan memicu proses fusi termonuklir dan mengawali kehidupan dewasanya sebagai bintang deret utama (4). Ini seperti matahari kita sekarang ini. Setelah 10 miliar tahun, bintang tersebut akan berubah menjadi raksasa merah (5) dengan diameter 100 diameter Matahari dan ratusan kali lebih terang. Lambat laun, lapisan bagian luar raksasa merah terlontar ke angkasa dan membentuk planetari nebula Y selama 1 miliar tahun.

Kemudian, inti bintang akan terus berkontraksi hingga menjadi seukuran Bumi dan menjadi katai putih (7), objek dengan kerapatan luar biasa. Jika katai putih memiliki bintang pasangan, akan menarik materialnya dan akan menjadi nova I yang sangat terang. Bintang akan meredup terus hingga tidak bersinar kmebali. Setelah beberapa miliar tahun akan menjadi bintang mati, katai gelap (9).

Kematian Bintang
Di akhir hidupnya, bintang bermassa kecil menjadi katai putih, sisa dari sebuah bintang terang, namun sangat padat.

Nova
Katai putih yang berubah menjadi sebuah bintang yang sangat terang secara tiba-tiba disebut sebagai “bintang baru”. Diperkirakan terdapat puluhan nova yang terbentuk setiap tahunnya di Galaksi Bimasakti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tujuan dan Nilai Pembelajaran Geografi